Kamis, 06 Desember 2012

We're Best Friend



Sebuah cerita yang saya buat berdasarkan kisah persahabatan saya sendiri ^^



Buatku sahabat adalah orang yang paling mengerti keadaanku, menerima segala kekuranganku, dan menghapus segala kesedihanku. Bagi dia persahabatan adalah persaudaraan sampe kapanpun dan gak akan pernah putus jika kita saling mengerti satu sama lain. Dan untuk kita, persahabatan kita adalah persahabatan yang luar biasa karena satu jalan dalam kenangan dan tak pernah lepas dari ingatan meskipun kita di hadapkan dengan jarak yang begitu berjauhan.

Tepat 4 tahun yang lalu saat pergantian tahun ajaran baru , aku melanjutkan sekolah ke SMK N 1 Bojonggede, kabupaten Bogor. Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) telah selesai,  aku menduduki kelas 10 akuntansi 2 dan  semua teman-teman sekelas ku terlihat asing, gak pernah aku melihat mereka sebelumnya. karena aku salah satu siswi pindahan dari luar kota sehingga teman-teman ku yang sekarang semuanya teman baru, tidak ada teman SMP dulu yang sekolah bersama ku. Aku yang dulu  adalah seseorang yang pendiam , aku jarang ikut berbaur bersama teman-temanku yang lain. Sifat asli ku memang seperti itu aku terlalu pemalu dan pendiam untuk orang-orang yang belum pernah aku kenal sebelumnya.
Masa sekolah yang lebih banyak menyita waktuku itu membuatku lebih banyak mengenal teman-teman baru sekelasku. Dari hari ke hari teman-teman yang awalnya asing kini terlihat asik dimataku, meskipun karakter kita memiliki ketidaksamaan tetapi kekompakan kita “akuntansi2” yang lebih di kenal oleh para guru. Tidak hanya itu, di masa putih abu-abu ini aku mendapati teman baik, teman curhat, dan dia sahabatku dia adalah orang yang paling aku percaya untuk menuangkan segala kesedihan dan kebahagiaan yang sedang aku alami , dia teman sekelasku “Claudya”.
Persahabatan kita tidak selalu berjalan baik-baik saja, bersama, menggila, bertengkar  itu hal yang biasa buat kita. “Bersama” karena kita memiliki beberapa kesamaan dalam hobby seperti tokoh kartun Detective Conan favorit kita, dan kita suka membeli komik itu bersama-bersama , nonton film yang kita berdua suka dan itu membuat kita lebih kompak dan banyak lagi hal-hal yang kita lakukan bersama-sama. “menggila” karena kita lebih sering  menghabiskan hari-hari bersama, berdua dan melakukan hal-hal yang tidak terduga sehingga membuat kita lebih ”gila” dari hari biasanya. “bertengkar” karena selain memiliki kesamaan kita juga memiliki perbedaan, kita sering berantem memerebutkan pemain yang kita suka contohnya saja saat Abu Marlo vs Denny Darko , aku yang menyukai Denny Darko otomatis lebih mendukung dia sedangkan Claudya yang mati-matian dukung Abu Marlo, aku yang menyukai Christian Gonzales dan Claudya yang lebih menyukai Bambang Pamungkas otomatis kita sering debat saat Persib vs Persija maen apalagi kalau salah satu jagoan kita kalah! Tapi itu semua kita anggap saja sebagai permainan, berantem yang terjadi antara kita hanya karena mendukung jagoan kita dan sebatas warna untuk persahabatan kita. Dan persahabatan kita tidak pernah retak untuk berantem-berantem yang semacam itu. Dan layaknya seorang sahabat seperti biasanya pasti selalu memiliki nama panggilan,  begitupun dengan kita… aku yang memanggil dia dengan sebutan “cempreng” dan dia yang memanggilku dengan sebutan “cungkring” kita tidak pernah menganggap panggilan tersebut hinaan, tapi kita memanggilnya untuk sebuah nama panggilan atau nama kesayangan dari seorang sahabat. Hari-hari yang kita jalanin bersama , tertawa bersama, bersaing bersama, menangis bersama, itu semua hal yang tidak akan pernah aku lupakan. Canda tawa yang kita lewatin begitu bermakna untuk sebuah persahabatan yang kita jalani, we’re forever :)
Sampai tiba saatnya aku menerima kabar yang mungkin membuatku gak percaya …         Claudya teman baikku, yang telah menemani hari-hari di sekolah bersamaku, memutuskan untuk pindah sekolah dan bukan hanya pindah sekolah saja tetapi pindah rumah pindah provinsi dan pindah pulau. hanya saja masih satu Negara denganku , dia memutuskan untuk mengikuti ayahnya yang di tugaskan untuk bekerja di Riau, dan Claudya tentu saja ikut dengan keluarganya untuk pindah ke Riau juga. Kabar itu aku terima saat kita tidak lama lagi menduduki bangku kelas 11 ,  dan ketika tiba kenaikan kelas meskipun aku bahagia karena aku naik kelas tapi di sisi lain aku sedih karena aku akan kehilangan sahabat terbaikku.
Jum’at 24 July 2009, sepulang sekolah aku bersama sahabatku yang lain membuat hari perpisahan untuk Claudya. Kita menghabiskan waktu terakhir bersama-bersama hari itu , hujan yang turun begitu derasnya tidak  menjadikan hambatan buat kita. Menggila bersama hari itu terasa begitu berbeda , karena hari itu hari terakhir kita bersama-sama , hari terakhir kita menghabiskan waktu untuk tertawa bersama. Tepat di tgl 27 July 2009 di hari-hari terakhir kepergiannya,  dia datang ke sekolah. Claudya membawa beberapa kenang-kenangan untukku dan untuk sahabat yang lain. Aku sempat kaget dengan kedatangannya, yang tadinya di kabarkan akan berangkat ke Riau di tanggal itu tetapi dia malah ke sekolah, aku fikir dia tidak jadi pindah tetapi ternyata dia hanya mengalami kemunduran perjalanan saja. Perjalanan dia ke Riau fix tanggal 29 July 2009.
Setelah hari itu di sekolah terasa jauh lebih berbeda untukku,  perubahan yang terjadi begitu terasa karena kini tiada lagi sahabat terbaik yang selama ini menemaniku. Tetapi hanya raganya saja yang tidak bersamaku lagi, karena dia masih sahabatku. Meskipun jarak kita berjauhan kita tidak pernah lost contact kita masih seperti dulu , curhat-curhatan walau hanya lewat telfon, sms, ataupun chat di jejaring social. Yang berbeda kita tidak pernah jalan bersama-sama lagi.
Kamis, 15 maret 2012 Claudya beserta keluarga pulang ke Depok untuk mempersiapkan pernikahan kakak sulungnya yang jatuh tanggal 24 Maret 2012. Kabar itu tentu saja membuat aku bahagia, bukan hanya karena kakaknya Claudya menikah tetapi setelah bertahun-tahun berpisah akhirnya ada peluang untuk aku dan Claudya ketemu lagi. Hanya saja karena aku sekarang bukan pelajar seperti dulu, aku yang sekarang seorang pekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Jadi tidak banyak waktu yang bisa ku luangkan untuk bermain bersama dia seperti dulu, hanya weekend yang bisa aku luangkan buat kebersamaan kita yang telah hilang 3 tahun lalu. 17 Maret 2012, aku habiskan saturday bersama Claudya seharian, gak nyangka meskipun jarak kita begitu jauh persahabatan kita beberapa tahun ini tidak pernah putus. Seharian kita menggila, jalan-jalan, ketawa ketiwi bareng, dan bernostagia bersama. Dan tepat di hari pernikahan kakaknya pun aku ikut datang untuk menemui Claudya dan keluarga besarnya. Tetapi kebersamaan itu hanya sekejap, tanggal  29 maret 2012 Claudya beserta keluarga kembali pulang ke Riau dan lagi-lagi aku kehilangan sahabat baikku.
Entah kapan kita bisa ketemu lagi, bercanda tawa bersama seperti dulu lagi, yang jelas persahabatan kita sampai penghujung tahun 2012 ini masih tetap seperti dulu. Jarak bukan penghalang bukan pula hambatan,  karena sahabat tetap sahabat. We’re best friend forever :)